Bunga Amorphophallus titanum mekar dan berbuah di Agam, Sumatera Barat. POKROL - Bukittinggi, Sumatera Barat, Dua varietas bunga langka - e...
Bunga Amorphophallus titanum mekar dan berbuah di Agam, Sumatera Barat. |
POKROL - Bukittinggi, Sumatera Barat, Dua varietas bunga langka - empat bunga bangkai raksasa, atau Amorphophallus Titanum, termasuk bunga bangkai penghasil buah baru, dan dua bunga Rafflesia - dilaporkan telah dilihat oleh penduduk desa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Bunganya terlihat tumbuh di pelosok daerah sekitar Jorong Aia Tabik, Desa Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam.
“Di Dusun Buo setidaknya ada enam tumbuhan langka yang bisa dilihat, yakni tiga bunga bangkai utama, dua bunga rafflesia, dan yang terbaru dan paling aneh adalah bunga bangkai berbuah,” Win (58), warga. Desa Kamang Mudiak, Rabu (14 April 2021).
Umbi bunga Rafflesia Arnoldii juga terlihat di Saga Buruak, tambahnya. Bunga langka itu diameternya lebih kecil dari yang ditemukan di kawasan Buo, lanjutnya.
Rafflesia yang tumbuh di bukit Buo memiliki tiga kumbang, dengan satu kenop busuk berukuran diameter 40 cm. Dua lainnya memiliki punuk kecil, yang diharapkan segera tumbuh, kata Win.
Di perbukitan Sonsang yang letaknya cukup jauh dari Aia Tabik, sekuntum bunga bangkai bermekaran seminggu lalu, katanya.
Tanaman langka ditemukan tumbuh di daerah yang cukup terjal dan terpencil dengan medan yang sulit, katanya.
Buo dan Saga Buruak, yang jaraknya sekitar 5 km dari pemukiman penduduk, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua tipe trail, informasinya.
Win, yang mewakili warga sekitar, berharap hutan tempat tumbuh tumbuhan langka itu bisa dilindungi.
“Mohon maaf buah bangkai yang baru ditemukan itu rusak, begitu juga batangnya, (mungkin hasil kerja) orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Win menuturkan, bunga bangkai tidak hanya unik karena berbuah, tapi juga tumbuh jauh dari batang induknya.
“Selain berbuah (berbuah), bunga bangkai ini tumbuh sekitar 10 meter dari batang induknya dan berada di atas bebatuan,” urainya.
Sementara itu, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi, Vera Ciko, mengatakan sedang menyelidiki penemuan bunga bangkai penghasil buah tersebut.
“Saya dan tim sudah mengamankan lokasi bunga bangkai unik ini dan akan memasang pembatas agar tanaman langka ini bisa terpantau,” terangnya.
BKSDA akan memasang papan informasi dan membangun pagar pengaman, karena bunganya dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, tambahnya. (Ant)
Tidak ada komentar
Thank you for your kind comment, we really appreciate it.