Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah Pekan Olahraga Nasional XX Papua. Jakarta ( POKROL ) - Sistem gelembung b...
Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah Pekan Olahraga Nasional XX Papua. |
Jakarta (POKROL) - Sistem gelembung bubble (pembatasan) yang ketat diterapkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua yang sedang berlangsung untuk menahan penyebaran COVID-19, ungkap ketua panitia dan pengarah acara, Mayor Jenderal (Purn) Dr. Suwarno.
“Kami menggunakan sistem gelembung. Mereka (kontingen) tidak punya waktu untuk berkeliling, mengunjungi tempat rekreasi, dan mencari sesuatu,” katanya dalam webinar "Kesiapsiagaan PON XX Papua Terapkan Protokol Kesehatan", diakses dari Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan semua kontingen harus sudah divaksinasi COVID-19 sebelum diberangkatkan ke Papua.
Selain itu, mereka juga terlebih dahulu melakukan isolasi mandiri di provinsi asal, tambahnya.
“Beberapa dari mereka melakukan isolasi mandiri, sementara yang lain dikarantina di tempat-tempat tertentu. KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang mengatur ini semua," katanya.
Setibanya di Papua, mereka dijemput di tempat penyambutan kemudian dilakukan tes swab antigen, ungkapnya.
Selama PON XX, para atlet hanya diperbolehkan pindah penginapan ke tempat pertandingan atau sebaliknya, tambahnya.
Di penginapan mereka, pergerakan mereka juga dibatasi, kata Suwarno. Atlet tidak diperbolehkan menerima seseorang dari luar penginapan, kecuali untuk kepentingannya sendiri, sebagaimana ditetapkan oleh pejabat dan pemerintah provinsi.
Suwarno mengatakan jika atlet jatuh sakit, maka mereka akan menjalani tes swab antigen.
“Jika ditemukan reaktif (terhadap COVID-19) wajib menjalani PCR swab. Jika hasilnya positif, akan diisolasi dan dilakukan contact tracing,” ujarnya.
Sebelum kembali ke provinsi asal, seluruh kontingen akan menjalani tes swab PCR. “Tes tersebut merupakan syarat untuk naik ke pesawat dan memastikan mereka dalam keadaan sehat setibanya di rumah,” katanya.
Dia lebih lanjut meminta provinsi untuk mengkarantina kontingen mereka masing-masing sebelum mengizinkan mereka kembali ke rumah mereka.
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua (SGPP) mengonfirmasi 29 kasus baru COVID-19 di empat klaster Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang digelar di Papua pada 2-15 Oktober 2021.
Kasus terkonfirmasi COVID-19 pertama ditemukan di klaster Timika sebelum pembukaan acara multi-olahraga empat tahunan itu.
Ke-29 orang yang terpapar virus corona itu antara lain atlet, ofisial, dan panitia penyelenggara, kata Juru Bicara Gugus Tugas Dr Silwanus Sumule kepada ANTARA, Selasa malam.
Dia mengatakan, dari 29 kasus baru COVID-19 ditemukan di Timika, tujuh di Kabupaten Jayapura, enam di Kota Jayapura, dan tiga di Merauke.
Rata-rata mereka menunjukkan gejala ringan dan tidak ada gejala, tambahnya.
“Mereka semua sudah divaksinasi di daerahnya masing-masing sebelum berangkat ke Papua untuk mengikuti PON XX,” ujarnya.
Karena mereka divaksinasi, mereka tidak menunjukkan gejala meskipun dinyatakan positif virus corona, tambahnya.
Ke-29 orang tersebut melakukan isolasi mandiri di tempat-tempat yang telah ditentukan, antara lain MV Tidar (cluster Jayapura) dan MV Sirimau (cluster Merauke) terapung, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Dr Nyoman Antari mengatakan, enam atlet PON XX yang dinyatakan positif COVID-19 itu terdiri dari dua dari Jakarta, dua dari Sumut, satu dari Nusa Tenggara Timur, dan satu dari Kalimantan Timur.
PON XX digelar pada 2-15 Oktober 2021. Sedikitnya 6.400 atlet dan 3.500 ofisial dari 34 provinsi di seluruh Indonesia ikut serta dalam Pesta Olahraga Nasional tahun ini. PON ini menampilkan sebanyak 37 cabang olahraga.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka PON di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Jayapura, Papua, pada Sabtu (2 Oktober 2021). (Ant)
Tidak ada komentar
Thank you for your kind comment, we really appreciate it.