Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membacakan puisi "Palestina Saudaraku" khusus untuk Aksi Akbar Bela Palestina di kawas...
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membacakan puisi "Palestina Saudaraku" khusus untuk Aksi Akbar Bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/11/2023) |
POKROL, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta Israel untuk segera berhenti membunuh warga sipil dan menyerang fasilitas sipil, seperti rumah sakit, masjid, dan gereja, di Jalur Gaza.
“Harap Israel patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen Amerika Serikat pernah mengingatkan mengenai hukum perang,” ujarnya dalam rekaman video yang disampaikan Kementerian Luar Negeri, Senin 6 November 2023.
Retno lebih lanjut memastikan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan tetap beroperasi merawat korban konflik perang Israel-Hamas meski persediaan logistik terus menipis.
Retno juga terus berkomunikasi dengan tiga relawan MER-C (Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi) di rumah sakit tersebut untuk memastikan keselamatan mereka.
Seperti diketahui, ketiga relawan Indonesia tersebut memilih tinggal di Gaza untuk melanjutkan kerja kemanusiaannya.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi satu-satunya harapan bagi warga Palestina di Gaza utara di tengah meningkatnya serangan Israel yang terus membombardir wilayah tersebut tanpa henti sejak pasukan militan Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Relawan organisasi kemanusiaan MER-C Fikri Rofiul Haq menyatakan, sejumlah korban jiwa dan luka dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia, karena merupakan satu-satunya layanan kesehatan dengan fasilitas memadai di bagian utara Gaza.
“RS Indonesia adalah rumah sakit terbesar di Gaza utara. Banyak korban luka dan meninggal yang dibawa ke sini,” ujarnya.
Namun RS Indonesia di Jalur Gaza saat ini sedang mengalami krisis energi akibat tidak adanya jaringan listrik. Rumah sakit tersebut saat ini hanya mengandalkan dua buah genset untuk operasionalnya.
Sayangnya, salah satu dari dua genset tersebut mengalami kerusakan, sedangkan satu genset lainnya yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.
Terbatasnya logistik disebabkan oleh blokade Israel yang menghalangi pasokan masuk ke Jalur Gaza.
“Rumah sakit di Indonesia sebenarnya memiliki panel surya, namun hanya bisa digunakan pada siang hari dan tidak bisa mengalirkan listrik ke seluruh peralatan rumah sakit. Oleh karena itu, kami masih mengandalkan genset,” ungkap Haq.
Ia juga mengatakan, saat ini lebih dari dua ribu pengungsi ditampung di rumah sakit Indonesia.
Puisi Palestina Saudaraku
Sehari sebelumnya, dalam acara Aksi Akbar Bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/11/2023) tersebut, Retno Marsudi membacakan puisi yang begitu menyentuh peserta aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat. Aksi Retno itu mendapatkan sambutan meriah dari peserta aksi.Retno menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung Palestina. Retno mengatakan aksi bela Palestina tersebut merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan.
Retno mengatakan, "Atas nama pemerintah Indonesia kami ingin menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina."
"Kita berkumpul di sini bersatu dari yang Bhineka untuk tunjukkan solidaritas kita kepada kemanusiaan," lanjut Retno.
Setelah itu, Retno membacakan puisi 'Palestina Saudaraku' di depan massa aksi. Puisi itu ditulis Retno di malam sebelum menghadiri aksi.
Berikut puisi yang dibacakan Retno dalam aksi bela Palestina:
Palestina Saudaraku
Oleh: Retno Marsudi
Hatiku miris, karena bocah itu menangis
Dia terluka, dia tidak bisa berkata
Dia tidak tahu di mana bapak ibunya
Setiap 10 menit 1 anak wafat di Gaza
Ribuan orang tua kehilangan anak
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya
Setiap tangan tertulis nama
Mereka tidak ingin mati tanpa penanda
Rumah mereka hanya langit
Kasur mereka hanya bumi
Kapan kekejaman ini akan berhenti
Kapan keadilan ini akan menghampiri
Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantumu
Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu
Palestina kau adalah saudaraku
Dan aku, Indonesiaku akan selalu bersamamu
Seusai acara, Retno menjelaskan alasan dirinya membuat puisi. Dia mengatakan betapa dirinya begitu perhatian terhadap Palestina.
"Karena saya perempuan, saya ibu dan saya juga nenek, jadi semalam saya tulis puisi saya sendiri yang saya bacakan tadi. Itu adalah puisi betapa concern saya terhadap situasi kemanusiaan di sana, terutama situasi anak-anak yang setiap 10 menit ada anak meninggal," kata Retno kepada wartawan di Monas.
Lebih lanjut, Retno menyebut bahwa fokusnya saat ini adalah terkait masalah kemanusiaan. Dia mengatakan bahwa akar masalahnya adalah okupansi Israel atas tahan Palestina.
Tidak ada komentar
Thank you for your kind comment, we really appreciate it.