Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di wilayah Gunungkid...
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 6/1/2024. |
POKROL, Yogyakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat turut membantu mewujudkan pemilu damai tahun ini, hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu 6/1/2024.
Pesan itu disampaikan Kapolri ketika meresmikan pembangunan sumur bor Polri Presisi di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sigit berharap, hal itu dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan air bersih.
"Tentunya kita laksanakan bakti kesehatan dan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Dan mudah-mudahan ini bisa ada manfaat untuk masyarakat yang mungkin ada keluhan pusing, ingin periksa dalam. Dan ada juga yang mungkin ingin mengganti kacamata. Kemudian ibu-ibu yang ingin merawat anak-anaknya yang mengikuti program stunting untuk mengatasi stunting. Saya minta Pak Kapolda programnya terus dilanjutkan dan mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.
Kapolri imbau masyarakat
Terkait dengan penyelenggaraan Pemilu tahun 2024, Sigit mengatakan indeks risiko pemilu yang dikeluarkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menjadi acuan Polri untuk menyatakan pemilu damai di setiap kesempatan dan kapan pun di daerah yang tingkat risikonya tinggi.
Pencanangan deklarasi pemilu damai tahun 2024 dilakukan oleh penyelenggara, masyarakat, tokoh masyarakat, dan partai politik.
“Pemilu ini kami lakukan secara serentak di beberapa daerah,” ujarnya.
Kapolri menyatakan, tujuan dari deklarasi tersebut adalah meskipun ada perbedaan partai dan pilihan politik, namun situasi secara keseluruhan akan tetap damai. Dalam beberapa hari terakhir, sentimen mulai memanas, termasuk di media sosial.
Harapan kami, masyarakat tidak terpengaruh dengan hal ini. Kami yakin masyarakat sudah matang dalam menentukan pilihannya di bilik suara, ujarnya.
Sigit menambahkan, perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar. Ini adalah bagian dari demokrasi.
“Jika kita bisa menjaga perdamaian, harapan kita demokrasi akan berjalan dengan baik,” jelasnya.
Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 14 Februari 2024 dengan partisipasi sekitar 204,8 juta pemilih.
Pada pemilu, masyarakat Indonesia akan memilih presiden dan wakil presiden serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.
Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden akan bertarung dalam pemilu ini, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.
Tidak ada komentar
Thank you for your kind comment, we really appreciate it.