Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) jantan berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. POKROL, Pekanbaru, Riau - Balai Konse...
Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) jantan berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. |
POKROL, Pekanbaru, Riau - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau mengimbau kepada masyarakat di sekitar di hutan agar tidak tidur di gubuk untuk menghindari serangan harimau sumatera seperti yang sering terjadi.
Menurut Kepala Dinas, Gennman Hasibuan, seorang petani sagu di Dusun Sungai Mungkal 3, Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, diserang harimau pada 17 Februari lalu.
”Akibat serangan itu, korban mengalami luka pada bahu dan lengan sebelah kanan,” ucap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, Senin (18/3/2024).
Harimau menerkam petani yang sedang istirahat diketahui bernama FII, 30 tahun, baru saja selesai makan siang bersama beberapa pekerja sagu lainnya. Dia selamat dari serangan itu setelah teman-temannya mengusir harimau tersebut, katanya.
FII yang terluka akibat serangan harimau itu memanen sagu dari pohon di hutan dekat Desa Penyengat bersama beberapa pekerja lainnya. Sementara gubuk tanpa dinding yang sering mereka gunakan untuk beristirahat terletak sekitar 1,5 kilometer dari desa.
“Akibat serangan harimau yang terjadi beberapa waktu lalu, para pekerja sagu diimbau keluar gubuk dan bermalam di kampung,” kata Hasibuan.
Kejadian itu terjadi pada Minggu 17 Maret 2024 di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Penyengat Kecamatan Sungai Apit sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu korban bersama beberapa temannya sedang berada di depan mess atau barak pekerja sagu.
Demi alasan keamanan, Hasibuan mengimbau aparat desa, petani sagu, dan warga sekitar untuk tidak bekerja atau beraktivitas di luar ruangan pada malam hari sendirian.
Ia berpesan kepada warga sekitar untuk melakukan kegiatan bertani secara berkelompok mulai pukul 08.00 hingga 16.00. waktu setempat seraya menambahkan, pihaknya telah mencatat empat kali penampakan harimau di Desa Penyengat.
Penampakan pertama tercatat pada 20 Februari. Terjadi pada malam hari saat seekor harimau sumatera memasuki rumah pekerja di dekat areal perkebunan sawit dan berusaha merenggut kaki bayi yang sedang tidur, ujarnya.
Bayi berusia dua tahun itu selamat dari serangan harimau setelah ibunya terbangun dan berteriak minta tolong. Namun anak tersebut mengalami luka di kaki kirinya, ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, serangan harimau juga terjadi di Lampung. Pada bulan Februari tahun ini, dua warga lokal di provinsi tersebut dibunuh oleh harimau sumatera.
Pada Kamis, 8 Februari 2024, petugas Polres Lampung Barat mengambil jenazah warga Dusun Sumber Agung Dua di Desa Sumber Agung, Kecamatan Suoh.
Gunarso, 47 tahun, tewas setelah diserang harimau sumatera. Kamis dini hari, 22 Februari 2024, seorang warga lainnya kembali diserang harimau sumatera.
Warga Desa Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, 28 tahun, juga tewas.
Harimau Sumatera, yang terkecil dari semua harimau, saat ini merupakan spesies yang terancam punah dan hanya ditemukan di Sumatera, pulau terbesar kedua di Indonesia.
Harimau berada di ambang kepunahan karena penggundulan hutan, perburuan liar, dan konflik antara satwa liar dan masyarakat lokal akibat berkurangnya habitat mereka.
Terkait HWC yang melibatkan harimau sumatera, kasusnya tidak hanya ditemukan di Lampung tetapi juga di beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar mencatat delapan kasus HWC di delapan desa di Kabupaten Agam pada Januari hingga 11 Maret 2024.
Temukan berita dan konten POKROL lainnya di Google News.
Tidak ada komentar
Thank you for your kind comment, we really appreciate it.